·
Untuk mengetahui pengertian encoder
dan pembagiannya
·
Untuk mengetahui prinsip kerja
encoder incremental dan absolut
·
Dapat membuat rangkaian pengendali
DC Motor menggunakan L298
·
L298 Motor Driver
·
Logicstate
·
Motor DC
·
Dioda
·
Resistor
A.
Pengertian Encoder
Rotary encoder adalah divais
elektromekanik yang dapat memonitor gerakan dan posisi. Rotary encoder umumnya
menggunakan sensor optik untuk menghasilkan serial pulsa yang dapat diartikan
menjadi gerakan, posisi, dan arah. Sehingga posisi sudut suatu poros benda
berputar dapat diolah menjadi informasi berupa kode digital oleh rotary encoder
untuk diteruskan oleh rangkaian kendali. Rotary encoder umumnya digunakan pada
pengendalian robot, motor drive, dsb.
Rotary encoder tersusun dari suatu
piringan tipis yang memiliki lubang-lubang pada bagian lingkaran piringan.
LED ditempatkan pada salah satu sisi piringan sehingga cahaya akan menuju ke
piringan. Di sisi yang lain suatu photo-transistor diletakkan sehingga
photo-transistor ini dapat mendeteksi cahaya dari LED yang berseberangan.
Piringan tipis tadi dikopel dengan poros motor, atau divais berputar lainnya
yang ingin kita ketahui posisinya, sehingga ketika motor berputar piringan juga
akan ikut berputar. Apabila posisi piringan mengakibatkan cahaya dari LED dapat
mencapai photo-transistor melalui lubang-lubang yang ada, maka photo-transistor
akan mengalami saturasi dan akan menghasilkan suatu pulsa gelombang persegi.
Gambar 1 menunjukkan bagan skematik sederhana dari rotary encoder. Semakin
banyak deretan pulsa yang dihasilkan pada satu putaran menentukan akurasi
rotary encoder tersebut, akibatnya semakin banyak jumlah lubang yang dapat
dibuat pada piringan menentukan akurasi rotary encoder tersebut.
B.
Pembagian Encoder
1. Incremental Encoder
Tipe
Incremental Rotary Encoder merupakan tipe rotary encoder yang paling sederhana
karena hanya dapat mengukur perubahan sudut relatifnya saja. Karena kurangnya
akurasi dari incremental rotary encoder ini perlu ditambahkan satu lagi sensor
optik untuk menentukan arah putaran porosnya. Dua buah sensor optik dipasang
pada sudut yang berbeda sehingga arah putaran dapat diketahui, biasanya sering
disebut Channel A dan Channel B.
Incremental encoder terdiri dari dua track atau single track
dan dua sensor yang disebut channel A dan B (Gambar 7). Ketika poros berputar,
deretan pulsa akan muncul di masing-masing channel pada frekuensi yang
proporsional dengan kecepatan putar sedangkan hubungan fasa antara channel A
dan B menghasilkan arah putaran. Dengan menghitung jumlah pulsa yang terjadi
terhadap resolusi piringan maka putaran dapat diukur. Untuk mengetahui arah
putaran, dengan mengetahui channel mana yang leading terhadap channel satunya
dapat kita tentukan arah putaran yang terjadi karena kedua channel tersebut
akan selalu berbeda fasa seperempat putaran (quadrature signal). Seringkali
terdapat output channel ketiga, disebut INDEX, yang menghasilkan satu pulsa per
putaran berguna untuk menghitung jumlah putaran yang terjadi.
2. Absolute Encoder
Absolute encoder menggunakan piringan dan sinyal optik yang
diatur sedemikian sehingga dapat menghasilkan kode digital untuk menyatakan
sejumlah posisi tertentu dari poros yang dihubungkan padanya. Piringan yang
digunakan untuk absolut encoder tersusun dari segmen-segmen cincin konsentris
yang dimulai dari bagian tengah piringan ke arah tepi luar piringan yang jumlah
segmennya selalu dua kali jumlah segmen cincin sebelumnya. Cincin pertama di
bagian paling dalam memiliki satu segmen transparan dan satu segmen gelap,
cincin kedua memiliki dua segmen transparan dan dua segmen gelap, dan
seterusnya hingga cincin terluar. Sebagai contoh apabila absolut encoder
memiliki 16 cincin konsentris maka cincin terluarnya akan memiliki 32767
segmen.
Karena setiap cincin pada piringan absolute encoder memiliki
jumlah segmen kelipatan dua dari cincin sebelumnya, maka susunan ini akan
membentuk suatu sistem biner. Untuk menghasilkan sistem biner pada susunan
cincin maka diperlukan pasangan LED dan photo-transistor sebanyak jumlah cincin
yang ada pada absolut encoder tersebut.
C. Komponen yang digunakan
1. Diode
Dioda
adalah komponen aktif dua kutub yang bersifat semikonduktor yang memperbolehkan
arus listrik mengalir ke saru arah dan menghambat aliran arus listrik dari arah
sebaliknya.
2. Motor DC
Motor
listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi gerak mekanik.
3. L298
L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat
mengendalikan arah putaran dan kecepatan motor DC ataupun motor stepper. L298
mampu mengeluarkan output tegangan untuk Motor DC dan motor stepper sebesar 50
volt. L298 terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang nand
yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu Motor DCc dan motor
stepper.
4.
Resistor
Resistor memiliki nilai resistansi atau hambatan yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur tegangan listrik dan arus
listrik, dengan resistansi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik di
antara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan
arus yang mengalir.
Pada
rangkaian digunakan logicstate pada IN1 dan IN2 untuk mengubah aliran arus
antara pin OUT1 dan OUT2. Diode yang digunakan untuk melindungi IC membentuk
lonjakan tegangan induktif. pin Enable A berfungsi untuk mengaktifkan jembatan
antara OUT1 dan OUT2 sehingga dapat berfungsi sepanjang waktu.
Tabel
Kontrol Logicstate
INPUT
|
Fungsi
|
Logicstate IN1=1, IN2=0
|
Arus maju
|
Logicstate IN1=0, IN2=1
|
Arus balik
|
IN1=IN2
|
Motor berhenti
|
Jadi,
jika logicstate pada IN1 bernilai 1 dan IN2 bernilai 0, arus mengalir dari OUT1
ke OUT2. Dengan begitu motor memutar searah jarum jam. Jika logicstate pada IN1
bernilai 0 dan IN2 bernilai 1, arus mengalir dari OUT2 ke OUT1. Dengan begitu
motor memutar berlawanan arah jarum jam. Jika kedua logicstate pada IN1 dan IN2
bernilai 1 atau 0 secara bersamaan, motor akan segera berhenti. Dengan cara ini
putaran motor dapat dikontrol menggunakan L298.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar